Bakteri Gram Negatif Berbentuk Batang

Apoteker.Net – Bakteri gram negatif berbentuk batang adalah jenis bakteri yang memiliki struktur sel yang terdiri dari selaput luar yang disebut selaput kapsul, selaput periplasmik, dan selaput dinding sel. Selaput dinding sel ini terdiri dari lapisan peptidoglikan yang tipis dan tidak dapat menahan warna safranin ketika bakteri tersebut diberi zat warna gram. Karena itu, bakteri ini disebut bakteri gram negatif. Bakteri ini juga memiliki bentuk sel yang berbentuk batang, yang artinya ukurannya lebih panjang daripada lebar. Beberapa contoh bakteri gram negatif berbentuk batang adalah Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

Contoh-contoh gram negatif yang berbentuk batang

Pseudomonas

Genus Pseudomonas terdiri dari sejumlah kuman batang gram negatif yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan air.

Dalam habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organic. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah fakultatif khemolitotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon. Katalasa positif.

Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies Pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.

Infeksi biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokimal. Genus Pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik.

Contohnya: Pseudomonas aeruginosa, yang dapat dihubungkan dengan penyakit pada manusia. Organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokimal. Sering diisolasi dari penderita dengan neoplastik, luka, dan luka bakar yang berat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya. Dengan morfologi umumnya mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler.

Struktur dinding sel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan sel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis. Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen.

Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan:

  1. Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam kloroform.
  2. Fluoresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen merah.

Contoh Pseudomonas lainnya adalah:

  • Pseudomonas cepacia, kuman ini mempunyai hubungan dengan penyakit; endokarditis, septikemia, infeksi luka dan infeksi saluran kemih. Kebanyakan resistensi terhdap antibiotika.
  • Pseudomonas maltophilia, sering diisolasi dari orofaring dan sputum, juga dari lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi nosokimal. Dapat menginfeksi luka, saluran kemih dan darah. Kebanyakan resistensi terhadap antibiotika.
  • Pseudomonas mallei, organisme ini penyebab kelenjar pada kuda dan keledai. Manusia mendapat infeksi karena kontak melalui goresan kulit atau inhalasi.
  • Pseudomonas pseudomallei, organisme ini merupakan penghuni biasa dari tanah, menyebabkan melioidosis yaitu suatu penyakit kelenjar pada manusia. Organisme ini masuk kedalam badan dengan jalan inhalasi atau melalui inhalasi

Vibrio

Yang termasuk dalam kelompok ini Vibrio cholerae, secara umum bakteri batang bengkok seperti koma, berukuran 2-4 cm. Gerakannya sangat aktif dengan adanya flagel monotrikh, tidak mempunyai spora. Saat pembiakan lama, dapat menjadi berbentuk batang lurus, bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Dikelompokkan dalam gram negatif.

Biasanya tidak tahan asam. Bila dalam perbenihan terdapat karbohidrat yang dapat diragi, kuman dapat mati. Tumbuh baik pada medium, yang mengandung gram mineral dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. Contohnya: Agar Alkaline taurocholate tellurite dan Agar Thiosulfate Citrate Bilesalt Sucrose (TCBS).

Dalam kondisi normal hanya pathogen untuk manusia, tidak bersifat invasif, kuman tidak pernah masuk dalam sirkulasi darah, tetapi menetap/terlokalisasi dalam usus, menghasilkan toksin kholera (enterotoksin), musinase dan endotoksin. Toksin cholera diserap di permukaan gangliosida sel epitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida dan menghambat absorpsi natrium. Akibat kehilangan banyak cairan dan elektrolit, terjadi dehidrasi, asidosis, syok dan mati. Secara histologis, usus tetap normal.

Contoh yang lain Vibrio parahaemolyticus dengan sifat-sifat, struktur dan pewarnaan serupa dengan spesies Vibrio lainnya. Dengan metabolisme: fermentasi, dan respirasi, tanpa menghasilkan gas.

Seperti spesies vibrio lainnya, membutuhkan perbenihan selektif. Halofilik (salt loving): membutuhkan minimal 2% NaCl. Biotip alginolyticus tahan sampai 11% NaCl; penting untuk membedakan biotip parahaemolyticus. Pada agar TCBS membentuk koloni besar.

Yercinia dan Franscisella

Yercinia mencakup 3 species yang penting:

  1. Yersinia pestis, suatu organisme penyebab plague. Plague adalah sebuah infeksi yang berasal dari rodensia liar, yang ditularkan dari satu rodensia ke rodensia lainnya dan terkadang dari rodensia ke manusia melalui gigitan kutu. Infeksi yang serius sering terjadi, yang mana pernah menimbulkan pandemik black death yang mengakibatkan kematian berjuta-juta orang. Organisme ini tidak mortil dan tumbuh sebagai anaerob fakultatif di beberapa media bakteriologi. Pertumbuhannya lebih cepat pada media yang mengandung darah atau cairan jaringan dan paling cepat bila berada pada suhu 300C. Pada kultur agar darah dimana suhunya 370C, koloni-koloninya mungkin akan semakin kecil hanya dalam waktu 24 jam.
  2. Yersinia pseudotuberculosis, terdapat pada setidaknya 6 serotipe, tetapi serotipe O1 terhitung paling banyak menginfeksi pada manusia. Y pseudotuberculosis terjadi pada hewan dan burung serta pada pertanian, yang mengeluarkan organisme tersebut melalui fesesnya. Injeksi pada manusia mungkin akibat dari mengkonsumsi material yang terkontaminasi oleh feses hewan tersebut. Penularan dari orang ke orang mungkin terjadi.
  3. Yersinia enterocolitica, muncul dengan lebih dari 50 serotipe; sebagian besar diisolasi dari penyakit pada manusia, yaitu memiliki serotipe O3, O8, dan O9. Organisme ini dapat menghasilkan enterotoksin yang stabil terhadap panas, namun cara kerja racun ini pada infeksi diare tidak begitu jelas terdefinisi. Y enterocolitica telah diisolasi dari rodensia dan hewan-hewan domestik (seperti domba, sapi, babi, anjing dan kucing) serta dari air yang terkontaminasi oleh organisme tersebut. Penularannya ke manusia mungkin dapat terjadi melalui kontaminasi pada makanan, minuman atau fomites.

Francisella

Yang termasuk dalam kelompok ini Francisella tularensis adalah bakteri kecil gram negatif berbentuk batang pleomorfik. Organisme ini jarang terlihat pada jaringan smear. Francisella tularensis ditemukan tersebar luas pada hewan reservoir dan ditularkan ke manusia melalui gigitan arthropods, kontak langsung dengan jaringan hewan yang terinfeksi, menghirup aerosol atau menelan makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit yang ditimbulkan, tularemia, jarang ditemukan di Amerika Serikat, dan persentasi klinik akan tergantung pada jalur infeksi tersebut. Organisme ini biasanya diidentifikasi melalui kondisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dengan metode pewarnaan immunofluorescence atau aglutinasi dengan antisera spesifik .

Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: