Apoteker.Net – Kemarin, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui tablet Jesduvroq (daprodustat) sebagai obat oral pertama untuk mengatasi anemia (jumlah sel darah merah berkurang) pada penderita penyakit ginjal kronis yang sudah menjalani dialisis selama setidaknya empat bulan. Jesduvroq belum disetujui untuk penderita yang tidak menjalani dialisis. Terdapat obat lain yang sudah disetujui FDA untuk mengatasi kondisi ini, namun harus diberikan melalui suntikan ke dalam aliran darah atau di bawah kulit.
“Dengan adanya obat oral sebagai pilihan, penderita penyakit ginjal kronis yang menjalani dialisis sekarang memiliki lebih dari satu cara untuk mengatasi anemia mereka. Pengesahan ini menunjukkan komitmen FDA untuk membantu memberikan berbagai pilihan terapi untuk penderita penyakit kronis. Penderita dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan untuk memilih pilihan yang paling sesuai.”
– Ann Farrell, MD, Direktur Divisi Non-Malignan Hematology di FDA’s Center for Drug Evaluation and Research.
Lebih dari setengah juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita penyakit ginjal kronis yang membutuhkan Dialisis/Hemodialisa/Hemodialisis (suatu pengobatan yang memfilter darah dan menghilangkan cairan berlebih). Ginjal memproduksi hormon bernama eritropoietin, yang menandakan pada tubuh untuk membuat sel darah merah. Pada penderita penyakit ginjal kronis yang menjalani dialisis, ginjal tidak dapat memproduksi cukup eritropoietin, sehingga jumlah sel darah merah berkurang.
Indikasi
Jesduvroq meningkatkan tingkat eritropoietin. Efektivitas Jesduvroq dibuktikan melalui studi acak terhadap 2.964 orang dewasa yang menjalani dialisis. Dalam studi ini, orang dewasa menerima Jesduvroq oral atau suntikan eritropoietin manusia rekombinan (standar pengobatan untuk penderita anemia karena penyakit ginjal kronis). Jesduvroq meningkatkan dan mempertahankan hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dan sering digunakan sebagai ukuran anemia) dalam rentang target 10-11 gram/deciliter, seperti halnya eritropoietin manusia rekombinan.
Peringatan
Jesduvroq memiliki peringatan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan yang berbahaya seperti kematian, serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah di paru-paru, kaki, atau tempat akses dialysis. Peringatan dan tindakan pencegahan untuk Jesduvroq termasuk risiko dirawat di rumah sakit karena gagal jantung, peningkatan tekanan darah, dan luka pada lambung dan pendarahan saluran pencernaan.
Jesduvroq tidak disetujui untuk pasien yang mengalami anemia karena penyakit ginjal kronik yang tidak menerima dialysis karena keamanannya belum diketahui pada populasi tersebut.
Efek Samping
Efek samping yang paling umum dari Jesduvroq meliputi tekanan darah tinggi, perdarahan (pembekuan darah), nyeri perut, pusing, dan reaksi alergi.
Pasien sebaiknya tidak menggunakan Jesduvroq jika mereka juga mengonsumsi obat-obatan tertentu yang meningkatkan tingkat Jesduvroq atau jika memiliki tekanan darah yang tak terkontrol.
Persetujuan untuk Jesduvroq diberikan oleh FDA kepada GlaxoSmithKline LLC.
sumber: FDA