29.1 C
Banjarmasin
Selasa, Juli 23, 2024

Mengenal Yodoform / Iodoform

Apoteker.NetYodoform, juga dikenal sebagai Iodoform, adalah senyawa padat kuning yang memiliki aroma manis, obat yang khas. Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai antiseptik dan dalam pembuatan obat-obatan dan pewarna.

Tes yodoform adalah tes kimia yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan grup fungsional methyl ketone dalam senyawa. Grup fungsional ini terdapat dalam banyak senyawa, termasuk acetone dan beberapa turunannya.

Untuk melakukan tes yodoform, sejumlah kecil senyawa yang akan diuji dicampur dengan larutan iodine dan potassium hidroksida dalam alkohol. Jika senyawa tersebut mengandung grup fungsional methyl ketone, campuran tersebut akan menghasilkan prekipitat kuning yodoform. Pembentukan prekipitat yodoform menunjukkan hasil tes positif.

Perlu dicatat bahwa tes yodoform tidak spesifik untuk grup fungsional methyl ketone dan dapat menghasilkan hasil positif yang salah untuk senyawa lain. Oleh karena itu, seringkali digunakan bersama dengan tes lain untuk mengonfirmasi keberadaan grup fungsional methyl ketone.

Gugus metil dari suatu metil keton (menghasilkan metode pengubahan metil keton ini menjadi asam karboksilat) di iodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3) padat berwarna kuning. Brom dan klor juga bereaksi dengan metil keton menghasilkan bromoform dan kloroform (pembentukannya tak berguna untuk reaksi uji karena bromoform dan kloroform merupakan cairan yang tidak mencolok). Istilah umum untuk menyebut CHX3 ialah haloform (reaksi haloform) (Fessenden, 1982).

Dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, kalium iodida (mudah larut dalam air terlebih lagi dalam air mendidih, mudah larut dalam gliserin, larut dalam etanol) mengandung tidak kurang dari 99 % dan tidak lebih dari 101,5 % KI. Larutan menunjukkan reaksi netral atau basa terhadap lakmus saat dilakukan pemerian hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna atau agak buram dan putih atau serbuk granul, agak higroskopik (Anonim, 1995).

Iodium (salah satu zat bakterisid terkuat) merupakan antiseptikum yang sangat efektif untuk kulit utuh, maka sebagai tinktur iod banyak digunakan sebelum injeksi. Efek sampingnya adalah sifatnya yang merangsang (nyeri bila digunakan pada luka terbuka) warnanya coklat dan kadang terjadi dermatitis (alergi kulit), hampir semua kuman patogen termasuk fungi, dan virus dimatikan oleh iodium. Begitupula spora, walaupun diperlukan waktu lebih lama, larutan 2% memerlukan 2-3 jam (Tjay, Tan Thoan, 2001).

Uji yodoform merupakan uji khas untuk senyawa metil keton. Hidrogen pada kedudukan alfa bersifat asam dan hasil penggunaannya menghasilkan anion enolat. Selanjutnya anion enolat dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan senyawa halokarbonil untuk iodin. Yodoform bila kontak dengan tubuh melepaskan yodium secara berangsur dan yodium inilah yang diharapkan bersifat bakterisid. (Anonim, 1995).

*Sumber:
Anonim. 2002. Ilmu Kimia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Fessenden dan Fessenden. 1991. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Wilbraham, Anthony, C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Penerbit ITB. Bandung.

Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: