Apoteker.Net – Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan keinginan untuk menurunkan berat badan secara ekstrem, menolak untuk makan, atau merasa terus-menerus lapar. Orang yang menderita anoreksia sering kali memiliki citra tubuh yang salah dan merasa terlalu gemuk, meskipun mereka sebenarnya sangat kurus. Anoreksia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kekurangan nutrisi, osteoporosis, dan bahkan kematian.
Penampilan singset dan langsing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki tubuh yang kecil dan kurus. Ini tidak selalu merupakan indikasi dari gangguan makan seperti anoreksia, namun dapat menjadi tanda-tanda awal dari masalah kesehatan yang lebih serius jika terjadi secara tiba-tiba atau disertai dengan perilaku makan yang tidak sehat atau ketidakseimbangan nutrisi. Sebaiknya selalu memperhatikan kondisi kesehatan Anda dan meminta nasihat dari dokter jika Anda merasa tidak sehat atau memiliki masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan nutrisi atau berat badan.
Anoreksia juga bisa merupakan sebuah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Kondisi ini biasanya ditandai beberapa gejala psikologis seperti ingin memiliki tubuh kurus, takut berlebihan terhadap kegemukan, menolak untuk mempertahankan berat badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi, mempelajari tentang makanan dan kalori secara berlebihan dan menyembunyikan atau sengaja membuang makanan.
Penderita anoreksia didominasi oleh perempuan berstatus sosial ekonomi menengah ke atas. Gangguan ini biasanya muncul pada masa remaja atau dewasa, dan dapat bersifat ringan, sementara, atau berat.
Penyebab Anoreksia
Penyebab pasti anoreksia belum diketahui. Namun, para ahli kesehatan berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena anoreksia, termasuk:
- Faktor genetik: Anoreksia dapat terjadi di dalam keluarga, yang menunjukkan bahwa faktor genetik mungkin berperan dalam risiko seseorang terkena gangguan ini.
- Faktor sosial: Tekanan sosial untuk memiliki tubuh langsing dan terlihat cantik dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi kurus secara ekstrem.
- Faktor psikologis: Anoreksia sering terkait dengan masalah kepribadian, seperti ketidakpercayaan diri, kontrol yang terlalu ketat, dan ketergantungan terhadap pujian orang lain.
- Faktor biologis: Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa anoreksia dapat disebabkan oleh masalah pada sistem saraf, hormon, atau neurotransmiter dalam tubuh.
Tidak ada satu penyebab pasti anoreksia, dan kemungkinan terjadinya gangguan ini dapat disebabkan oleh kombinasi faktor yang berbeda. Sebagian besar orang yang menderita anoreksia membutuhkan perawatan medis dan psikologis yang intensif untuk mengatasinya.
Meskipun penyebab pasti anoreksia belum diketahui, para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting. Gejala anoreksia termasuk mengalami dehidrasi, sering pingsan, dan irama jantung yang tidak normal, serta merasa gemuk meskipun sudah kurus, menolak mengakui bahwa berat badan sudah turun, melakukan olahraga berlebihan, dan mengalami penurunan nafsu makan. Pengobatan anoreksia meliputi mengembalikan berat badan normal, terapi psikis dengan atau tanpa obat, dan terapi keluarga atau kelompok. Selain itu, penting untuk tidak terlalu memfokuskan diri pada penampilan sempurna dan lebih menghargai kecantikan dalam diri sendiri.