29.1 C
Banjarmasin
Rabu, Juli 24, 2024

Sistem Integumen dan Endokrin dalam Histologi

Apoteker.Net – Sistem integumen dan endokrin adalah dua sistem yang berbeda dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi yang berbeda.

Sistem integumen

Sistem integumen adalah sistem yang terdiri dari kulit, rambut, dan kuku. Fungsi utama sistem integumen adalah melindungi tubuh dari lingkungan luar, mengatur suhu tubuh, dan membantu dalam pembuangan sisa metabolisme. Sel-sel pada sistem integumen terdiri dari keratinosit, yang memproduksi protein keratin, yang membentuk lapisan luar kulit dan rambut.

Secara histologis, sistem integumen terdiri dari lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis. Lapisan epidermis terdiri dari sel-sel keratinosit yang membentuk lapisan luar kulit. Lapisan dermis terdiri dari jaringan ikat yang menyokong struktur kulit dan mengandung kelenjar sebasea yang memproduksi minyak untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Lapisan hipodermis terdiri dari jaringan lemak yang melindungi tubuh dan menjaga suhu tubuh.

Epidermis

Epidermis adalah lapisan terluar kulit yang terdiri dari sel-sel yang disebut keratinosit. Keratinosit merupakan sel yang memproduksi protein keratin yang membentuk lapisan luar kulit. Epidermis terdiri dari empat lapisan sel yang berbeda, yaitu stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum, dan stratum corneum.

Stratum basale adalah lapisan terdalam dari epidermis yang terdiri dari sel-sel yang masih aktif membelah. Sel-sel ini menghasilkan keratinosit baru yang menggantikan sel-sel yang mati di lapisan atas.

Stratum spinosum adalah lapisan di atas stratum basale yang terdiri dari sel-sel yang membelah dengan cepat. Sel-sel ini mulai memproduksi protein keratin yang akan membentuk lapisan luar kulit.

Stratum granulosum adalah lapisan di atas stratum spinosum yang terdiri dari sel-sel yang mulai mengering dan memproduksi granula keratin. Granula keratin adalah partikel kecil yang terdiri dari protein keratin yang akan membentuk lapisan luar kulit.

Stratum corneum adalah lapisan terluar dari epidermis yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati. Sel-sel ini terisi dengan protein keratin yang membentuk lapisan luar kulit yang kuat dan tahan terhadap gesekan dan kerusakan.

Epidermis memiliki beberapa fungsi penting, termasuk melindungi tubuh dari lingkungan luar, mengatur suhu tubuh, dan membantu dalam pembuangan sisa metabolisme. Epidermis juga membantu dalam produksi vitamin D melalui sinar matahari yang masuk ke dalam tubuh.

Dermis

Dermis adalah lapisan kedua dari kulit yang terletak di bawah epidermis. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang menyokong struktur kulit dan mengandung kelenjar sebasea yang memproduksi minyak untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Dermis juga mengandung pembuluh darah, limfe, dan saraf yang menyediakan nutrisi dan sensasi kepada kulit.

Secara histologis, dermis terdiri dari dua lapisan yang berbeda, yaitu lapisan papilar dan lapisan retikuler. Lapisan papilar terdiri dari jaringan ikat yang menyokong struktur kulit dan mengandung kelenjar sebasea yang memproduksi minyak. Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat yang lebih tebal yang memberikan struktur dan kekuatan tambahan kepada kulit.

Dermis memiliki beberapa fungsi penting, termasuk menyokong struktur kulit, menjaga kelembaban kulit, dan menyediakan nutrisi dan sensasi kepada kulit. Dermis juga berperan dalam pembuangan sisa metabolisme dan dalam proses penuaan kulit.

Hipodermis

Hipodermis adalah lapisan ketiga dari kulit yang terletak di bawah dermis. Hipodermis terdiri dari jaringan lemak yang melindungi tubuh dan menjaga suhu tubuh. Hipodermis juga menyimpan energi yang dapat dikonsumsi oleh tubuh saat diperlukan.

Secara histologis, hipodermis terdiri dari sel-sel lemak yang disebut adiposit. Sel-sel lemak ini terdapat di seluruh tubuh dan berfungsi sebagai penyimpan energi yang dapat dikonsumsi saat diperlukan. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dan menjaga suhu tubuh dengan menyimpan panas di dalam tubuh.

Hipodermis memiliki beberapa fungsi penting, termasuk melindungi tubuh dari kerusakan dan menjaga suhu tubuh dengan menyimpan panas di dalam tubuh. Hipodermis juga berperan dalam penyimpanan energi yang dapat dikonsumsi oleh tubuh saat diperlukan.

Sistem endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang memproduksi hormon dan mengeluarkannya ke dalam darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar endokrin terdapat di seluruh tubuh dan termasuk kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar pineal. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, dan fungsi reproduksi.

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh yang memproduksi hormon. Kelenjar-kelenjar ini terdiri dari sel-sel yang memproduksi hormon yang disebut sel-sel hormonsintesis. Sel-sel hormonsintesis mengeluarkan hormon ke dalam darah, yang kemudian diteruskan ke seluruh tubuh untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.

Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher depan. Kelenjar ini memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam metabolisme tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon tiroid juga mempengaruhi kecepatan detak jantung, suhu tubuh, dan fungsi otak. Kelenjar tiroid terdiri dari sel-sel yang memproduksi hormon yang disebut sel-sel tiroid. Sel-sel tiroid memproduksi hormon tiroid dengan mengambil iodin dari darah dan mengikatnya pada protein yang disebut tiroglobulin. Selanjutnya, hormon tiroid dilepaskan ke dalam darah untuk diangkut ke seluruh tubuh.

Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus yang terpisah oleh septum interlobularis. Setiap lobus terdiri dari banyak kelenjar tiroid yang disebut folikel tiroid. Folikel tiroid terdiri dari sel-sel tiroid yang mengelilingi cairan yang disebut colloid. Sel-sel tiroid mengambil iodin dari darah dan mengikatnya pada tiroglobulin di dalam colloid. Hormon tiroid kemudian dilepaskan ke dalam darah melalui proses yang disebut ekskresi.

Kelenjar tiroid memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh, termasuk mengatur metabolisme tubuh dengan mengontrol kecepatan proses kimia di dalam sel, membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh dengan memproduksi hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi kecepatan detak jantung dan suhu tubuh dengan mengontrol produksi hormon tiroid.

Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu korteks dan medula. Korteks terletak di bagian luar kelenjar adrenal dan memproduksi hormon steroid seperti kortisol, aldosteron, dan androgen. Medula terletak di bagian dalam kelenjar adrenal dan memproduksi hormon simpatis seperti epinefrin dan norepinefrin.

Hormon steroid yang diproduksi oleh korteks kelenjar adrenal membantu mengatur metabolisme tubuh, mengatur respon tubuh terhadap stres, dan mempengaruhi sistem imun. Hormon simpatis yang diproduksi oleh medula kelenjar adrenal membantu mengatur respon tubuh terhadap stres dengan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan tingkat glukosa darah.

Secara histologis, kelenjar adrenal terdiri dari sel-sel yang memproduksi hormon yang disebut sel-sel hormonsintesis. Sel-sel hormonsintesis pada korteks kelenjar adrenal terdiri dari sel-sel kortikosit yang memproduksi hormon steroid, sedangkan sel-sel hormonsintesis pada medula kelenjar adrenal terdiri dari sel-sel simpatis yang memproduksi hormon simpatis. Sel-sel hormonsintesis mengeluarkan hormon ke dalam darah, yang kemudian diteruskan ke seluruh tubuh untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.

Kelenjar pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini memproduksi hormon melatonin, yang membantu mengatur siklus tidur dan bangun di dalam tubuh. Hormon melatonin juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Secara histologis, kelenjar pineal terdiri dari sel-sel yang memproduksi hormon yang disebut sel-sel hormonsintesis. Sel-sel hormonsintesis terdiri dari sel-sel pinealosit yang memproduksi hormon melatonin. Sel-sel pinealosit mengeluarkan hormon melatonin ke dalam darah, yang kemudian diteruskan ke seluruh tubuh untuk mengatur siklus tidur dan bangun serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Kelenjar pineal juga terlibat dalam produksi hormon lain yang disebut seratonin, yang membantu mengatur suasana hati dan perilaku. Serotonin juga mempengaruhi tidur, nafsu makan, dan aktivitas seksual.

Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: