Apoteker.Net – Histologi tulang adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi jaringan tulang dari sudut pandang mikroskopis. Tulang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel-sel tulang, matriks extracellular, dan pembuluh darah.
Sel-sel tulang terdiri dari osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Osteoblas adalah sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi matriks extracellular tulang. Osteosit adalah sel yang sudah matang yang terdapat dalam matriks extracellular tulang. Osteoklas adalah sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan matriks extracellular tulang selama proses remodeling tulang.
Tulang juga mengandung pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk menyediakan nutrisi dan oksigen ke sel-sel tulang. Pembuluh darah terdapat dalam canalikuli, yaitu saluran kecil yang terdapat di dalam tulang.
Terdapat dua jenis jaringan tulang, yaitu tulang spongiosa dan tulang kompak.
Tulang Spongiosa (Bunga Karang)
Tulang spongiosa atau spons adalah jenis jaringan tulang yang terdiri dari jaringan ikat spongiosa yang terdiri dari sel-sel tulang dan matriks extracellular yang diisi dengan cairan sinovial. Tulang spongiosa biasanya terdapat pada bagian tengah tulang dan berfungsi sebagai penyangga.
Tulang spongiosa terdapat pada tulang-tulang yang memiliki struktur yang lebih lunak, seperti tulang-tulang tengkorak, tulang-tulang ekor, dan tulang-tulang panggul. Tulang spongiosa juga terdapat pada tulang-tulang yang memiliki struktur yang lebih kuat, seperti tulang-tulang lengan dan tulang-tulang kaki, namun hanya terdapat pada bagian tengah tulang tersebut.
Tulang bunga karang tidak mempunyai sistem Havers seperti tulang kompak. Tulang ini terdiri atas trabekula tulang yang bercabang dan beranastomosa. Di antara trabekula tulang terdapat sumsum tulang. Pada tulang ini terdapat lamela tulang, tapi tidak tersusun konsentris seperti pada tulang kompak. Lakuna terdapat di natara lamela tulang.
Pada permukaan tulang terdapat deretan osteoblast yang tersusun menyerupai epitel selapis. Osteoblast yang aktif mensintesa matriks, berbentuk kubusw, sedangkan osteoblast yang keaktifannya menurun berbentuk pipih. Pada tulang yang sedang mengalami pertumbuhan, terdapat sel besar yang berinti banyak (osteoklast) yang berfungsi meresorpsi tulang. Di sekitar tulang yang sedang mengalami pertumbuhan ini terdapat jaringan mesenkim.
Tulang spongiosa memiliki struktur yang lebih poros daripada tulang kompak, sehingga lebih mudah untuk ditembus oleh pembuluh darah dan saraf. Tulang spongiosa juga memiliki kemampuan untuk menyerap energi saat terjadi benturan, sehingga dapat melindungi organ-organ yang terdapat di dalam tulang tengkorak.
Tulang kompak
Tulang kompak adalah jenis jaringan tulang yang terdiri dari sel-sel tulang yang terdapat dalam matriks extracellular yang padat. Tulang kompak terdapat pada bagian luar tulang dan berfungsi sebagai struktur penyangga yang kuat.
Tulang kompak terdapat pada tulang-tulang yang memiliki struktur yang lebih kuat, seperti tulang-tulang lengan, tulang-tulang kaki, dan tulang-tulang tengkorak. Tulang kompak memiliki struktur yang lebih padat dan kuat daripada tulang spongiosa, sehingga lebih sulit untuk ditembus oleh pembuluh darah dan saraf.
Tulang kompak memiliki kemampuan yang lebih baik daripada tulang spongiosa dalam menyerap energi saat terjadi benturan, sehingga dapat melindungi organ-organ yang terdapat di dalam tulang tengkorak. Tulang kompak juga memiliki struktur yang lebih kuat daripada tulang spongiosa, sehingga dapat menopang berat tubuh manusia dan menjalankan fungsinya sebagai struktur penyangga.
Tulang kompak di sebelah luarnya diliputi oleh periosteum dan disebelah dalamnya oleh endosteum yang berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis.
Berbatasan dengan periosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial luar (lamela periosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan berbatasan dengan endosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial dalam (lamela endosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang sejajar dengan permukaan dalam tulang.
Pada tulang kompak dikenal sistem Havers. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris. Di antara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit.
Selain tulang spons dan tulang kompak, kita juga mengenal istilah “Tulang Rawan”.
Rawan
Rawan pada tulang adalah jaringan ikat yang terdapat di sekitar sendi dan di dalam tulang-tulang yang memiliki gerakan yang terbatas. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan yang membantu mengurangi gesekan antara tulang-tulang yang bergerak bersama, sehingga gerakan sendi menjadi lebih lancar. Tulang rawan juga membantu mengurangi beban yang diterima oleh tulang-tulang yang bergerak bersama.
Tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan yang terdapat dalam matriks extracellular yang terdiri dari protein kolagen dan karbohidrat. Sel-sel tulang rawan terdiri dari osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Osteoblas adalah sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi matriks extracellular tulang rawan. Osteosit adalah sel yang sudah matang yang terdapat dalam matriks extracellular tulang rawan. Osteoklas adalah sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan matriks extracellular tulang rawan selama proses remodeling tulang rawan.
Tulang rawan terdapat pada sendi-sendi yang memiliki gerakan yang terbatas, seperti sendi lutut, sendi siku, dan sendi pergelangan tangan. Tulang rawan juga terdapat di dalam tulang-tulang yang memiliki gerakan yang terbatas, seperti tulang tengkorak dan tulang panggul.
Rawan dari tulang terdiri atas sel, serabut dan substansi dasar. Sel yang tedapat pada rawan disebut kondroblast dan kondrosit. Rawan tidak memiliki memiliki pembuluh darah dan saraf sendiri. Terdapat tiga jenis rawan yaitu:
Rawan hialin
Matriksnya mengandung serabut kolagen. Disebelah luar diliputi oleh jaringan ikat padat tidak teratur (perikondrium). Diantara perikondrium dan rawan sebenarnya terdapat daerah kondrogenik. Di daerah ini fibroblast berubah menjasi kondroblast. Di daerah rawan sebenarnya, kondroblast berubah menjadi kondrosit dan terkurung oleh matriks rawan. Rongga-rongga dalam matriks rawan disebut lakuna. Matriks pada daerah rawan sebenarnya berbeda-beda. Matriks yang melapisi lakuna, bersifat basofil kuat mengikat zat warna disebut kapsula. Matriks teritorial adalah matriks yang terdapatdi sebelah luar kapsula, kurang basofil sehingga berwarna lebih muda. Matriks yang terdapat diantara matriks teritorial, yang berwarna paling terang disebut matriks interteritorial.
Rawan Elastin
Pada matriks rawan elastin terdapat banyak serabut elastin selain serabut kolagen. Serabut elastin pada daerah kondrogenik masih sedikit dan merupakan serabut yang halus yang tersusun jarang-jarang. Makain ke daerah rawan sebenarnya serabut elastin tersusun rapat-rapat satu sama lain, bercabang, dan beranastomosa.
Rawan serabut
Perbedaannya dari rawan hialin dan elastin adalah matriks ekstraselulernya banyak sekali, sehingga sel-sel rawan letaknya berjauhan satu dengan yang lain dan jumlahnya relatif lebih sedikit. Rawan serabut tidak memiliki perikondrium. Selain jumlah, ukuran selnya juga lebih kecil dari kondrosit pada rawan hialin dan rawan elastin. Letak kondrosit dapat sendiri-sendiri, berkelompok, dan seringkali tersusun dalam deretan sel-sel. Rawan serabut agak sukar dibedakan dari jaringan ikat padat karena serabut kolagennya yang banyak.
Histologi tulang penting dalam memahami proses penyakit tulang seperti osteoporosis, osteomalacia, dan osteomyelitis. Pengetahuan tentang histologi tulang juga penting dalam pengobatan penyakit tulang dan dalam pembuatan implan tulang.