29.1 C
Banjarmasin
Rabu, Juli 24, 2024

Dasar Spektrofotometri

Apoteker.Net – Spektrofotometri adalah suatu teknik analisis kimia yang menggunakan cahaya untuk mengukur sifat optik suatu zat, seperti absorbsi, emisi, atau fluoresensi. Spektrofotometri dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi zat kimia dalam sampel dengan mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan oleh atau diserap oleh zat tersebut.

Dasar-dasar spektrofotometri meliputi:

  1. Prinsip dasar spektrofotometri, yaitu bahwa absorbsi cahaya oleh suatu zat dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi zat tersebut.
  2. Spektrum cahaya, yaitu jangkauan panjang gelombang cahaya yang dapat dilihat oleh manusia, yang terdiri dari warna-warna seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, dan lainnya.
  3. Absorbsi cahaya, yaitu proses penyerapan cahaya oleh suatu zat. Absorbsi cahaya tergantung pada panjang gelombang cahaya yang digunakan dan konsentrasi zat yang diselidiki.
  4. Kebutuhan akan suatu zat pengukur, yaitu zat yang tidak terabsorbsi oleh zat yang diselidiki sehingga dapat digunakan sebagai pembanding absorbsi cahaya.
  5. Penggunaan prinsip Beer-Lambert, yaitu prinsip yang menyatakan bahwa absorbsi cahaya oleh suatu zat adalah proporsional dengan konsentrasi zat tersebut dan panjang lintasan cahaya melalui zat tersebut.

Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis berbagai jenis zat, seperti logam, senyawa organik, dan senyawa anorganik. Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis zat dalam berbagai bentuk, seperti cairan, gas, atau padatan. Spektrofotometri juga dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti kimia analitik, farmasi, biokimia, dan lainnya.

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk menganalisis kadar obat. Spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul obat dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi. bertujuan untuk menetukan kadar obat secara spekrofotometri serapan pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak.

Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm (Anonim, 1979).

Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Anonim, 1979).

Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1986).

Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Anonim, 1979).

*Sumber
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Ed. IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Underwood, A. L & R. A. Day, JR. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya
Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: