Apoteker.Net – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Penjelasan Publik terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di beberapa wilayah Indonesia, yang diduga terkait dengan konsumsi produk olahan “Latiao“. Berdasarkan hasil investigasi dan uji laboratorium awal, ditemukan adanya kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk tersebut, yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah.
BPOM melaporkan bahwa produk “Latiao”, yang dikenal dengan tekstur kenyal dan rasa pedas, merupakan produk impor dari Tiongkok. Saat ini, BPOM telah menginstruksikan penarikan dan pemusnahan produk “Latiao” dari peredaran, serta menghentikan sementara izin registrasi dan importasinya sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut. Selain itu, BPOM menekankan bahwa pemeriksaan gudang importir dan distributor menemukan ketidakpatuhan terhadap Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CPerPOB).
Sebagai langkah tambahan, BPOM telah mengambil langkah pengamanan dan monitoring lebih ketat untuk memastikan keamanan pangan di Indonesia. Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan pemeriksaan kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan olahan.
BPOM juga mengingatkan kelompok rentan, seperti anak-anak dan lanjut usia, untuk berhati-hati dalam memilih pangan olahan dengan cita rasa pedas. Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin melaporkan kejadian serupa dapat menghubungi BPOM melalui saluran komunikasi yang tersedia, termasuk Contact Center HALOBPOM dan platform media sosial resmi BPOM.
Berikut tangkapan layar dari Penjelasan Publik BPOM yang diterbitkan pada 1 November 2024 terkait Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan yang Diduga Disebabkan oleh Pangan Olahan Latiao:
sumber: https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-11-24-92-tanggal-1-november-2024-tentang-kejadian-luar-biasa-keracunan-pangan-yang-diduga-disebabkan-oleh-pangan-olahan-latiao
