Tidur Paling Akhir atau Bangun Paling Awal?

Apoteker.Net – Ketika menjadi mahasiswa farmasi ataupun mahasiswa profesi apoteker, ada dua pilihan yang bisa dilakukan dalam mensiasati belajar yakni tidur paling akhir atau bangun paling awal.

Tidur paling akhir berarti saat orang lain sudah tidur, dia masih disibukkan dengan belajar dan mengulang materi yang sudah dipelajari atau menyiapkan materi untuk besok hari. Orang lain sudah tertidur nyenyak, sedangkan dia harus rela meluangkan waktu hingga tengah malam demi mengasah diri agar paham dan menguasai berbagai materi kuliah kefarmasian.

Tidur paling akhir ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa yang bisa begadang. Dia akan begadang dalam belajar. Bukan begadang melakukan hal yang sia-sia, tidak ada kaitannya dengan perkuliahan, seperti kebanyakan orang di luar sana. Begadang untuk nongkrong dengan teman-teman, begadang demi menyelesaikan nontonan film atau drama korea. Dia berbeda. Dia begadang untuk belajar. Dia fokuskan waktu malamnya untuk membaca kembali materi-materi yang sudah dijelaskan di kelas pada hari tersebut. Dia begadang untuk menyiapkan diri agar besok saat perkuliahan bisa mengikuti penjelasan dosen dan menanyakan langsung jika ada materi yang tidak dipahami.

Dia tidur paling akhir, karena mencicil menulis laporan praktikum, baik itu laporan sementara maupun laporan resmi. Saat tengah malam menyapa, dia putuskan untuk mengistirahatkan diri agar kelak besok ketika bangun dalam kondisi fit dan bugar kembali.

Berbeda hal dengan kedua, bangun lebih awal. Ketika orang lain belum bangun, dia sudah bangun lebih dahulu. Dia bangun untuk belajar. Mengulang-ulang pelajaran dan menyiapkan materi untuk perkuliahan. Dia gunakan waktu dini hari untuk berfokus membaca materi-materi perkuliahan, menghafal berbagai rumus ataupun hafalan obat-obatan. Begitu pula dengan menulis laporan, dia menulis bersama keheningan dini hari.

Bagaimanakah kondisi mahasiswa farmasi dan mahasiswa profesi apoteker sekarang ini? Apakah mereka menerapkan strategi tersebut? Ataukah malah mereka bertolak belakang dengan strategi belajar yang ada.  Tidur paling awal dan bangun paling akhir. Ketika orang lain belum tidur, dia tidur lebih dahulu dan ketika orang lain sudah bangun tidur, dia bangun paling akhir. Kapankah waktu dia untuk belajar?

Mahasiswa farmasi dan mahasiswa profesi apoteker itu wajib belajar setiap hari. Selelah apapun aktivitas selama seharian, baik itu perkuliahan, praktikum, praktik kerja, bimbingan, dan berbagai aktivitas lainnya. Malam hari wajib belajar. Dia harus memilih dua waktu yang ada tersebut. Waktu orang-orang sudah tidur, dia belum tidur. Atau ketika orang lain masih tidur, dia bangun lebih awal.

Apabila tidak bisa mengatur waktu, dipastikan akan kewalahan bahkan ketinggalan dari teman-teman yang lainnya. Ketika yang lain sudah berlari, mengapa dia masih berjalan kaki atau malah berdiam diri tidak mau meninggalkan kemalasan diri?

Waktu belajar perlu diluangkan, sebab jika tidak diluangkan maka belajar akan tertunda. Berbagai alasan pembenaran diri pun akan terjadi ketika mahasiswa menunda belajar. Padahal, jika kita sudah berani menunda belajar dalam satu hari, kita pun akan berani menunda belajar untuk hari-hari berikutnya.

Pilihlah antara tidur paling akhir atau bangun paling awal, karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berubahlah agar kelak di masa depan tidak terjadi penyesalan dan berbuah keberhasilan.

apt. Aulia Rahim M.Farm. , seorang apoteker sekaligus Tim Media Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 2024-2025. Selain itu juga diamanahi sebagai staf bidang Teknologi Informasi Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Kalimantan Selatan periode 2022-2026. Menempuh pendidikan S1, profesi apoteker dan S2 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sempat diberikan kepercayaan dari dekanat untuk menjadi repoter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Lihat semua tulisan 📑.

error: