Mahasiswa Farmasi Wajib Membaca

“Makin banyak membaca, makin aku banyak berpikir, makin aku banyak belajar, makin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun” (Voltaire)

Menjadi seorang mahasiswa berarti menjadikan diri sebagai seorang pembaca sejati. Mahasiswa tidak akan pernah terlepas dari aktivitas membaca. Baik itu membaca materi perkuliahan ataupun di luar materi perkuliahan.

Membaca adalah gerbang dari segala ilmu. Bagaimana bisa menguasai dan paham suatu ilmu jika diri ini malas untuk membaca?

Luangkanlah waktu untuk membaca. Jikalau belum terbiasa, maka mulailah dari bahan bacaan yang ringan dan dengan durasi yang tidak terlalu lama. Awalnya memang berat, tapi lama-kelamaan jika sudah terbiasa, bahan bacaan yang akan bertambah dan durasi membaca pun turut semakin lama.

Minat baca memang tinggi tapi daya baca masih belum meningkat. Minat baca berarti keinginan untuk membaca, seperti halnya membaca status sosial media, membaca chat WA, dan membaca hal lainya yang tidak memerlukan waktu yang lama dan tanpa harus menguras pikiran.

Berbeda hal dengan daya baca. Daya baca inilah yang harus dikuatkan oleh setiap pribadi mahasiswa termasuk mahasiswa farmasi. Daya baca yakni bagaimana kita bisa bertahan lama untuk membaca dan membaca hal-hal yang penting tentang perkuliahan ataupun ilmu pengetahuan lainnya.

Fenomena di lapangan. Kita sering mengantuk saat awal-awal memulai membaca. Baru beberapa paragraf belum sampai 1 halaman sudah menguap. Jika kejadian itu terjadi, maka kondisikanlah diri kita terlebih dahulu. Bisa mencari tempat yang lebih nyaman atau lakukan hal lain sebagai pemicu otak agar perlahan-lahan memulai kerjanya, kemudian duduk kembali dan lakukan membaca. Ada juga beberapa orang yang menyiasatinya dengan sambil mendengarkan musik atau suara-suara lainnya untuk bisa meningkatkan konsentrasi ketika membaca. Banyak cara agar kita bisa terbiasa membaca. Hal yang paling penting ialah kita awali dan mulai terlebih dahulu dengan meluangkan waktu untuk membaca.

Mahasiswa farmasi dengan jumlah materi kuliah yang padat, maka wajib untuk membaca. Dibaca sedikit demi sedikit materi yang sudah dipelajari untuk mengulang-ulang pelajaran. Paksakan diri untuk membaca. Terkadang, mahasiswa farmasi kalah dengan diri sendiri sehingga malas untuk membaca dan membiarkan diri berlarut-larut. Akibatnya, dia hanya membaca menjelang ujian tengah atau akhir semester. Dapat dipastikan, nilainya pun pas-pasan dan tidak bisa menyerap ilmu kefarmasian secara optimal.

Luangkanlah waktu di pagi hari, siang hari, sore hari, ataupun malam hari untuk mencicil membaca. Tidak perlu waktu yang lama saat memulai kebiasaan membaca. Mulailah terlebih dahulu agar perlahan-lahan namun pasti kebiasaan membaca itu akan terbentuk dengan sendirinya.

apt. Aulia Rahim M.Farm. , seorang apoteker sekaligus Tim Media Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 2024-2025. Selain itu juga diamanahi sebagai staf bidang Teknologi Informasi Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Kalimantan Selatan periode 2022-2026. Menempuh pendidikan S1, profesi apoteker dan S2 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sempat diberikan kepercayaan dari dekanat untuk menjadi repoter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Lihat semua tulisan 📑.

error: