Mahasiswa Farmasi Harus Teliti?

β€œπ’₯𝒢𝒹𝒾 π“‚π’Άπ’½π’Άπ“ˆπ’Ύπ“ˆπ“Œπ’Ά π’»π’Άπ“‡π“‚π’Άπ“ˆπ’Ύ π’½π’Άπ“‡π“Šπ“ˆ 𝓉𝑒𝓁𝒾𝓉𝒾, π“Žπ’Ά?”, tanya seorang mahasiswa baru

β€œIya, ketelitian sangat penting dalam dunia farmasi, apalagi saat sudah bekerja. Kita akan dituntut teliti karena akan berdampak berbahaya jika kita tidak teliti”, jawab mahasiswa baru lainnya.

β€œItulah mengapa kalian dari awal kita diajarkan ketelitian sejak menjadi mahasiswa agar kelak saat sudah bekerja akan terbiasa teliti”, tutur seorang dosen saat perkuliahan.

Ketelitian sangat penting dalam dunia kefarmasian. Apa yang terjadi saat farmasis membaca resep tidak teliti? Akan terjadi berbagai kesalahan ketika mengambil obat, mulai dari nama obat, bentuk sediaan, potensi obat,Β  jumlah obat yang diberikan, aturan pakai hingga kelegalan suatu resep. Maka dari itu, farmasis diajarkan untuk melakukan skrinning resep sebelum melakukan dispensing obat. Mulai dari skrinning administrasi, skrinning farmasetik hingga skrinning klinis.

Itu hanya satu contoh dari banyak aktivitas farmasi yang mengharuskan dia teliti. Ketika praktikum pun mahasiswa farmasi akan diajarkan untuk teliti, saat melakukan penimbangan baik menggunakan timbangan digital atau timbangan neraca.

Saat mempelajari salah satu mata kuliah farmasi, mahasiswa juga harus teliti menghitung dosis obat yang akan diberikan kepada pasien. Jangan sampai obat yang diberikan melebihi dosis atau kekurangan dosis. Apabila melebihi dosis akan berakibat overdosis yang bisa membahayakan pasien. Begitu pula jika kekurangan dosis, maka obat tidak akan memberikan efek untuk pasien.

Dalam keseharian, hampir semua aktivitas perkuliahan farmasi baik teori atau praktikum. Mahasiswa farmasi diajarkan untuk terbiasa teliti. Jikalau belum terbiasa teliti, maka belajarlah untuk teliti.

Inilah sarana yang bisa digunakan selagi menjadi mahasiswa, belajar untuk teliti agar kelak saat berpraktik tidak menjadi masalah dalam ketelitian menjalankan pelayanan kefarmasian.

Ketelitian perlu dilatih dan dibiasakan. Teliti tidak bisa muncul tiba-tiba dan tiba-tiba teliti. Dimulai dari hal-hal yang kecil agar seorang mahasiswa farmasi teliti. Saat hal kecil dia mampu teliti, maka ketika dihadapkan dengan hal yang besar pun dia akan teliti. Bukan sebaliknya, hanya teliti pada sesuatu yang besar, namun tidak teliti pada sesuatu yang kecil.

Jika kita kaitkan dalam kehidupan. Hidup pun harus teliti. Apa jadinya jika kehidupan mahasiswa tidak teliti? Saat mau berangkat ke kampus, mahasiswa memakai kaos kaki yang berlainan warna. Membawa buku catatan yang tidak sesuai dengan mata kuliah hari tersebut, ketinggalan tugas yang harus dikumpulkan. Salah melihat jadwal perkuliahan. Salah menghubungi dosen mata kuliah, dan berbagai kejadian-kejadian yang lucu akibat tidak teliti dalam kehidupan sehari-hari.

Ketelitian tidak akan pernah lepas dari diri mahasiswa farmasi. Sejak awal menjadi mahasiswa farmasi, lulus lanjut menjadi mahasiswa apoteker hingga berpraktik, ketelitian tetap ada dan tidak akan pernah hilang dari diri seorang apoteker.

Sebenarnya teliti itu berdampak bukan hanya untuk orang lain tetapi dampak yang paling dirasakan adalah untuk diri sendiri. Ketika diri sendiri bisa teliti, maka orang lain pun akan bahagia melihat ketelitian yang ada di dalam diri seseorang tersebut.

Telitilah wahai mahasiwa farmasi. Belajarlah teliti. Sedikit demi sedikit. Karena teliti itu proses yang harus dijalani agar menjadi sebuah kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

apt. Aulia Rahim M.Farm. , seorang apoteker sekaligus Tim Media Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 2024-2025. Selain itu juga diamanahi sebagai staf bidang Teknologi Informasi Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Kalimantan Selatan periode 2022-2026. Menempuh pendidikan S1, profesi apoteker dan S2 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sempat diberikan kepercayaan dari dekanat untuk menjadi repoter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Lihat semua tulisan 📑.

error: