Diare Akibat Minum Antibiotik

Apoteker.Net – Penggunaan Antibiotik yang salah, baik itu Berlebihan (OverUse) atau Kurang (MisUse) dapat menyebabkan resistensi antibiotik, dimana saat ini ada 10 juta jiwa meninggal dalam setahun diseluruh dunia, oleh karena itu sangat perlu perhatian dan kewaspadaan kita tiada henti.

Penggunaan yang salah itu juga menyebabkan masalah yang lebih serius. Misalnya dalam sistem pencernaan. Penggunaan antibiotik yang tidak terkendali dapat menyebabkan matinya mikroba baik dalam tubuh, “Flora Usus”. Dalam tubuh, flora usus berguna sebagai agent detoksifikasi dan desinfektan bagi bakteri jahat yang masuk dalam usus. Apabila bakteri baik ini dieradikasi oleh antibiotik maka yang berkembang adalah bakteri jahat.

Bakteri jahat yang erat kaitannya dengan Diare karena antibiotik adalah Clostridium Dificile, Dalam Kedokteran dikenal dengan CDI (Clostridium Dificile Infection), atau infeksi yang terjadi pada usus besar menyebabkan peradangan dihampir seluruh usus. Diare akan terjadi terus menerus, dan bila tidak disembuhkan akan bisa mengancam jiwa, di USA ditemukan 500.000 jiwa terinfeksi bakteri ini.

Pusat pengendali dan pencegah penyakit USA, telah mengidentifikasi Penggunaan yang salah dari Antibiotik yang menjadi penyebab CDI ini. Dibagi dalam tiga kategori antibiotik, paling sering terjadi (Floroquinolon, Clindamisin, Penisillin dan Cefalosporin), Kadang-kadang (Makrolida, Trisulfa), dan jarang (Aminoglikosida, Tetrasiklin, Chloramfenikol, Metronidazol dan vancomysin).

Jangan karena bebasnya memperoleh antibiotik dan ketidaktahuan kita atas penggunaan antibiotik, kita terkena CDI ini. Bila ada akan timbil gejala-gejala pada tubuh kita. Di antaranya ; diare lebih dari 3 kali sehari, demam lebih dari 38oC, mual dan muntah, sakit dan kram dibagian perut, ditermukan lendir atau darah di feses nya, dehidrasi, mulut dan lidah kering, air seni keruh.

Sebagai Masyarakat awam. Yang bisa kita lakukan adalah menghindari penggunaan antibiotik yang salah dan mencegah penyebaran dengan menerapkan pola hidup sehat, sekarang lebih populer dengan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Oleh karena infeksi ini paling sering didapat di RS dan Klinik. Maka pencegahannya dengan cara, Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menjenguk pasien. Karena bakteri ini bisa ditemukan pada meja, bathum, wastafel dan pakaian alat makan dari pasien yang terinfeksi bakteri ini. Bakteri ini masuk dalam tubuh kita melewati tangan, diselah-selah kuku, jari dan masuk melalui makanan yang kita masukan lewat mulut. Juga dari makanan yang tidak masak atau dibersihkan dengan baik.

Lebih baik meluangkan waktu bertanya banyak hal tentang antibiotik kepada Dokter atau Apoteker Anda. Ketimbang memaksakan diri mendapatkan dan menggunakan antibiotik dengan pengetahuan sendiri, yang berkaibat buruk pada kesehatan kita.

#GemaCermat_WAAW
#WAAW2017
#Antibiotikbijak
#CerdasGunakanObat
#PPIAI
#GemaCermatBaubau

Saya biasa dipanggil Azan atau Azam, lulusan dari Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (UII), dan S2 pada Universitas Gadjah Mada (UGM), Program Studi Kesehatan Masyarakat, Konsentrasi Magister Manajemen Kebijakan Obat. Lihat profil saya lebih lengkap di sini.
Lihat semua tulisan 📑.