Apoteker.Net – Sebelum menjadi mahasiswa farmasi, terkadang calon mahasiswa kebingungan menentukan pilihan mau mengambil jurusan DIII Farmasi atau S1 Farmasi? Kedua jurusan tersebut ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Hidup ini pilihan. Kamu yang sekarang adalah pilihan yang kamu ambil di masa lalu. Bijaklah dalam memilih langkahmu selanjutnya.”
Begitu pula dengan kuliah. Kuliah adalah pilihan. Jangan sampai salah memilih sebab pilihan kita hari ini akan berpengaruh dan menentukan kondisi kita di masa depan. Jangan asal kuliah walaupun tidak semua orang bisa merasakan kuliah. Terlebih kuliah di jurusan farmasi, hanya segelintir orang-orang yang ‘beruntung’ bisa mengecap sebagai mahasiswa farmasi.
Apabila ingin lekas bekerja maka pilih DIII Farmasi, biasanya ini dengan pertimbangan biaya dan waktu. DIII Farmasi menghabiskan waktu sekitar 6 semester atau 3 tahun, sehingga biaya pun tidak sebesar yang dikeluarkan saat memilih S1 Farmasi. DIII Farmasi lebih berfokus pada praktik karena lulusan yang diharapkan akan handal untuk berpraktik menjadi seorang tenaga vokasi farmasi (sebelumnya kita mengenalnya dengan istilah tenaga teknis kefarmasian).
Adapun untuk S1 Farmasi, waktu yang ditempuh sekitar 7-8 semester atau 3,5-4 tahun, kemudian dilanjutkan kembali dengan pendidikan profesi apoteker selama 2 semester. Dari segi waktu lumayan lama dan biaya pun lebih besar yang harus disiapkan. S1 Farmasi mayoritas lebih ke teori walaupun praktik tetap ada tetapi tidak sebanyak praktik di DIII Farmasi.
DIII Farmasi ketika sudah lulus bisa langsung bekerja. Sedangkan S1 Farmasi wajb melanjutkan profesi apoteker. Inilah yang menjadi pertimbangan mendasar sebelum menentukan jurusan yang diambil diantara keduanya? Jika memilih S1 Farmasi berarti harus siap untuk melanjutkan profesi apoteker, apabila tidak ingin melanjutkan profesi apoteker, lebih baik memilih jurusan DIII Farmasi.
Jangan sampai karena ketidaktahuan sehingga memilih S1 Farmasi tetapi tidak bisa melanjutkan profesi apoteker karena terkendala biaya. Memang harus disiapkan matang-matang dan penuh pertimbangan ketika ingin berkuliah di farmasi.
Biaya kuliah pun pastinya lebih besar daripada jurusan-jurusan lain non kesehatan. Jikalau ada keinginan dan tekad yang kuat untuk menjadi seorang apoteker maka ambillah jurusan S1 Farmasi. Namun, bila ada keterbatasan keuangan yakni dari segi ekonomi harus membantu keluarga dan adik-adik maka DIII farmasi bisa menjadi pilihan, sehingga ketika sudah lulus kuliah, bisa langsung bekerja dan membantu perekonomian keluarga.Sebaliknya, jika memang bisa mengatur keuangan dan siap dengan biaya yang dikeluarkan hingga lulus profesi apoteker, maka ambillah S1 Farmasi.
Semua pasti ada jalan keluarnya apapun hal yang kita pilih baik itu DIII Farmasi ataupun S1 Farmasi. Asalkan pada saat memilih S1 Farmasi pastikan harus lanjut menempuh pendidikan profesi apoteker. Bila terhenti di S1 Farmasi lebih baik memilih DIII Farmasi dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Menjadi mahasiswa farmasi adalah impian banyak siswa-siswa. Pilihlah dengan berbagai pertimbangan dan kondisi keluarga. Jika memang memungkinkan memilih S1 Farmasi, pilihlah. Jika tidak, pilihlah DIII Farmasi. Kedua-duanya sama akan menjadi tenaga kefarmasian saat berpraktik, dengan tugas dan fungsi masing-masing.