Mahasiswa Farmasi Aktif Berorganisasi

“Apa sih manfaatnya berorganisasi, sekarang aja kita mahasiswa farmasi sangat sibuk dengan rutinitas perkuliahan farmasi. Jangan ditambah kesibukan yang lain deh”, tutur seorang mahasiswa farmasi

Aktif berorganisasi sangat penting bagi mahasiswa farmasi. Walaupun sekarang tidak bisa dirasakan secara langsung manfaat dari aktif berorganisasi. Dengan aktif berorganisasi mahasiswa farmasi akan diajarkan banyak skill atau kemampuan yang tidak diajarkan di bangku perkuliahan.

Jika mahasiswa farmasi hanya tahu kuliah dan pulang, besok begitu pula kuliah kemudian pulang. Dia tidak aktif berorganisasi, maka mahasiswa tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dan akan punya ‘dunia’ sendiri. Padahal, selagi menjadi mahasiswa harus bisa menjadikan diri sebagai mahasiswa terbaik versi diri sendiri.

Mahasiswa terbaik versi diri sendiri adalah mahasiswa yang tidak hanya fokus kuliah. Dia juga aktif di berbagai kegiatan lain di kampus. Dia aktif berorganisasi untuk menambah skill yang hanya dia peroleh ketika aktif berorganisasi.

Berapa banyak mahasiswa farmasi yang tidak aktif berorganisasi? Dampaknya akan dia rasakan setelah lulus kuliah. Dia akan menyesal sebab tidak bisa memaksimalkan kemampuan diri dan waktu yang disediakan di kala kuliah.

Aktif berorganisasi bukan berarti menganggu waktu kuliah. Jangan sampai mengkambing hitamkan organisasi menjadi penyebab turunnya prestasi dan semangat untuk belajar. Justeru dengan ikut berorganisasi akan semakin semangat belajar dan meningkatkan prestasi di bidang akademik.

Lewat aktif berorganisasi, mahasiswa akan berinteraksi dengan lintas angkatan. Ada kakak angkatan dan adik angkatan sehingga dia bisa belajar secara tidak langsung dengan yang lebih muda atau lebih tua. Bisa saling bertukar pikiran dan pengalaman saat menjalani perkuliahan farmasi yang momoknya hingga sekarang dikatakan ‘menakutkan’.

Dengan aktif berorganisasi, mahasiswa farmasi dituntut agar bisa mengelola waktu secara bijaksana. Manajemen waktu selama sehari semalam. Dia harus bisa membagi waktu untuk perkuliahan dan waktu untuk berkegiatan kemahasiswaan.

Hal paling mendasar saat mahasiswa farmasi tidak aktif berorganisasi adalah masalah komunikasi. Biasanya mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi akan kesulitan berkomunikasi yang baik serta kepercayaan dirinya pun rendah, sehingga kadang dia ragu-ragu untuk mengemukakan pendapatnya dengan berbicara atau saat berdiskusi dengan sesama mahasiswa farmasi.

Ketika kuliah aja kesulitan berkomunikasi, bagaimana kelak saat berpraktik langsung di rumah sakti, puskesmas, klinik, atau apotek? Berpraktik kefarmasian mewajibkan seorang apoteker harus bisa berkomunikasi yang baik dan benar. Komunikasi yang bisa dipahami pasien dan terbebas dari miskomunikasi. Akan sangat fatal jadinya ketika apoteker menjelaskan mengenai suatu informasi obat dan mengalami miskomunikasi dengan pasien. Dampaknya akan membahaya pasien. Untuk itu, perlu dilatih komunikasi sejak menjadi mahasiswa, salah satunya dengan aktif berorganisasi.

Mahasiswa akan banyak berinteraksi dengan orang lain ketika aktif berorganisasi, minimal setiap hari dia akan mengatur waktu dan belajar memperbaiki diri untuk menjadi mahasiswa yang terbaik. Jika kita bisa melakukan yang terbaik, mengapa hanya melakukan yang baik? Ayo aktif berorganisasi.

apt. Aulia Rahim M.Farm. , seorang apoteker sekaligus Tim Media Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 2024-2025. Selain itu juga diamanahi sebagai staf bidang Teknologi Informasi Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Kalimantan Selatan periode 2022-2026. Menempuh pendidikan S1, profesi apoteker dan S2 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sempat diberikan kepercayaan dari dekanat untuk menjadi repoter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Lihat semua tulisan 📑.

error: