Peranan Apoteker di Farmasi Komunitas

Apoteker. Benar, orang yang dipandang mengetahui banyak tentang obat dan telah ter-sertifikasi disebut apoteker. Layaknya title dokter (dr.), apoteker juga merupakan sebuah profesi. Profesi berasal dari kata Profesional.

Mengapa apoteker bisa disebut profesional?

Hal tersebut tidak terlepas dari peran dan bidang yang digeluti serta tanggung jawab-nya. Untuk Peranan Apoteker di Farmasi Komunitas di antaranya meliputi:

  1. Tanggung jawab pada obat yang tertulis pada resep

Saat ini, pelayanan yang paling utama dari peran apoteker adalah informasi tentang obat yang sering kali diperlukan dan dibutuhkan oleh pasien.

Untuk memberikan informasi yang benar tentang obat, seorang apoteker harus selalu berada di TKP (Tempat Kegiatan Penjualan & Pelayanan 😛 ). Di samping itu juga harus mengetahui tentang:

Peran Apoteker (seharusnya) – Bag.1

Sudah sering dalam perkuliahan farmasi “terdengar” kalimat bahwa “Apoteker masa kini berorientasi pada pasien“. Apa yang dapat diambil dari pernyataan tersebut? “Masa kini” yang seperti apa? Abad ke-20? Ke-21? Sekarang? Atau hanya sebuah wacana pendidikan yang harus dihapal dan saat menuliskan kembali ketika ujian memperoleh nilai A?

Memang tidak 100% apoteker di Indonesia “melenceng” dari peran yang seharusnya mereka lakukan, tapi mengapa tidak 100%? Oleh sebab itu, pernah suatu ketika seorang apoteker ditanya, “mengapa tidak mendaftar menjadi PNS atau perusahaan?” dia menjawab dengan bijaksana dengan “aroma” ideologi yang sangat kentara, “karena Saya tidak ingin terikat. Jika Saya terikat dengan suatu lembaga, Saya akan sulit menentukan kebijakan untuk pasien karena Saya harus mendahulukan kepentingan lembaga dan (terkadang) mengesampingkan kebutuhan utama pasien”.

“Apoteker masa kini berorientasi pada pasien“? Atau masih menerapkan “sistem”

error: