Apoteker.Net – Beberapa Jam terakhir ini kita sedang dihebohkan dengan pemberitaan mengenai dahsyatnya penggunaan dexamethasone sebagai pengobatan COVID 19, semua linimasa mulai media cetak sampai elektronik membahas mengenai dahsyatnya penggunaan obat dexametasone ini.
Dahsyatnya informasi mengenai obat ini pun sudah sampai dishare ke group-group whatsapp mulai dari RT, RW, Organisasi, dan berbagai macam group lainnya. Bagaimana tidak, kita sudah sangat menantikan pengobatan penyakit virus ini, kita sudah bosan di rumah saja, informasi ini seperti angin surga yang menghembus hangat, seperti air yang turun di tengah kemarau.
Tapi kita pun perlu ingat bahwa setiap informasi janganlah langsung kita telan bulat-bulat. Bahkan makanan saja disunnahkan untuk mengunyahnya terlebih dahulu sebelum ditelan, begitu juga dengan setiap informasi yang kita terima; dikunyah dulu, dipelajari, diresapi, dimengerti, dipahami, baru kita putuskan sudah bisa ditelan atau belum.
Baik mari kita bahas satu persatu mengenai informasi obat ini.
Katanya “Obat dexametthason diklaim dapat sembuhkan pasien dari COVID 19?”
Nah, apa sih dexamethasone dan apa sih COVID 19
Dexamethasone merupakan salah satu obat anti inflamasi golongan kortikosteroid yang berperan dalam mengurangi atau menekan proses peradangan dan alergi yang terjadi pada tubuh, obat ini digunakan untuk meredakan peradangan dan reaksi alergi berupa gatal gatal di kulit, dermatitis, asma bronchial.
Dexamethasone dalam sediaan tetes mata juga dapat mengobati iritis (inflamasi iris) dan otitis eksterna (infeksi telinga bagian luar). Dexametason dalam sediaan injeksi juga disuntikkan untuk mengobati osteoarthritis.
Kemudian COVID19 atau kita kenal dengan virus corona, adalah merupakan virus. Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini memiliki kemiripan dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) karena sama-sama disebabkan famili virus corona.
Jika kita telaah baik-baik kortikosteroid bukan pengobatan pada virus, jadi jelas, ya? Di sini kortikosteroid tidak ada hubungannya dengan virus.
Dalam hubungannya dengan pengobatan covid 19 adalah untuk terapi penunjang dikhususkan untuk pasien dalam kondisi pneumonia berat, sesak nafas, untuk terapi penunjang ya BUKAN untuk mengobati virus-nya.
Jadi, jangan sembarangan kita mengkonsumsi dexamethasone, beredarnya berita mengenai dexamethasone untuk pengobatan covid 19 ini ditakutkan jika masyarakat menyalah-artikan dan kemudian mulai menyetok dexamethasone dan dikonsumsi setiap hari karena dianggap sebagai pengobatan ampuh, ini tidak tepat ya, sekali lagi ini tidak tepat.
Jangan kita mengkonsumsi obat ini secara sembarangan, efek sampingnya banyak seperti gangguan lambung, bikin gemuk (moon face), dan gangguan siklus haid. Bahkan, pada bidang psikiatri penggunaan dexamethasone juga memiliki efek samping perubahan mood menjadi jadi depresi, menurunkan konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Kemudian, pada kulit juga bisa terjadi efek samping saat dexamethasone digunakan secara terus-menerus seperti menimbulkan bintik kemerahan pada muka. Jika distop secara mendadak, malah dapat mengganggu kesehatan, jadi tidak usah nyetok dexamethasone ya, tidak usah latah dengan berita.
Jangan dikonsumsi sembarangan, perlu diingat, mengkonsumsi obat ini harus dalam pengawasan dokter.
Semoga tulisan singkat ini dapat memberi pemahaman kita akan bahaya penggunaan dexamethasone secara sembarangan, dan jangan kita jadikan dexamethasone sebagai camilan hari-hari; karena kita latah menerima informasi yang tidak tepat.
Kita memang dalam keadaan yang sudah lelah akan kondisi ini, tetapi jangan sampai mengganggu kesadaran kita; menggangu kewarasan kita. Kita harus mawas diri dengan informasi yang beredar dan jangan asal telan bulat-bulat, demikian semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Peters M. A-Z Medical Encyclopedia. British Mediacal Association
World Health Organization (2020). Who welcomes preliminary results about dexamethasone use in treating critically ill covid 19 patients. https://www.who.int/news-room/detail/16-06-2020-who-welcomes-preliminary-results-about-dexamethasone-use-in-treating-critically-ill-covid-19-patients. diakses 17 juni 2020
MIMS Indonesia (2019). Dexamethasone
ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol 52 – 2019. Dexamethason