Apoteker.Net – Pengatur waktu adalah kunci utama bagi mahasiswa farmasi. Apabila tidak bisa mengatur waktu dengan bijak dan baik, maka akan banyak keteteran kegiatan yang harus dikerjakan. Biasanya mahasiswa farmasi akan dihadapkan pada satu kondisi yakni suka menunda-nunda. Orang yang suka menunda-nunda maka dia tidak bisa mengatur waktu secara efektif.
Berlimpahnya aktivitas perkuliahan mahasiswa farmasi, mengharuskan dia pandai-pandai dalam mengatur waktu untuk kuliah, praktikum, mengerjakan tugas, menulis laporan, mengulang materi, berorganisasi, belajar kelompok, bimbingan dengan dosen akademik, healing untuk diri sendiri, pre-test dan post-test praktikum, dan seabrek aktivitas lainnya.
Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan atau tugas perkuliahan, sebab ketika mahasiswa farmasi menunda satu tugas,secara tidak disadari dia akan menumpuk tugas-tugas lain yang berdatangan dari berbagai mata kuliah. Ketika mepet baru kelimpungan dalam mengerjakannya sehingga tidak bisa maksimal, syukur-syukur bisa selesai bahkan ada yang tidak selesai sehingga tidak bisa mengumpulkannya tepat waktu.
Pengaturan waktu tiap-tiap mahasiswa berbeda-beda, antar mahasiswa satu dengan yang lainnya. Untuk itu, temukan dan pelajarilah pengaturan waktu untuk diri sendiri. Kapan harus fokus belajar? Kapan harus mengerjakan tugas? Kapan harus istirahat? Kapan harus praktikum?
Cara yang paling ringan mengatur waktu yakni saat ada di kampus, fokus pada perkuliahan dengan memperhatikan dan mencatat berbagai materi yang disampaikan. Ketika pulang kuliah, istirahat sejenak sebelum melanjutkan mengulang-ulang materi yang sudah disampaikan dan mengerjakan berbagai tugas yang diberikan.
Mengalokasikan waktu untuk mengerjakan laporan sementara dan laporan resmi untuk beberapa praktikum. Bisa di malam hari sebelum tidur, atau dini hari sebelum Subuh digunakan untuk menulis laporan dan menyiapkan materi yang akan dipelajari hari esok.
Kitalah yang mengatur waktu. Jangan waktu yang mengatur kita. Apabila kita yang mengatur waktu maka kita akan lebih leluasa membagi-bagi banyak kegiatan dan tidak dikejar-kejar oleh waktu. Sebaliknya, jika waktu yang mengatur kita, maka kita akan kewalahan oleh waktu bahkan akan berantakan, kegiatan satu belum selesai, datang lagi kegiatan yang lain. Aktivitas perkuliahan farmasi sangat tinggi dan memakan waktu yang full seharian.
Tak jarang ada mahasiswa farmasi yang sakit, sebab tidak bisa mengatur waktu untuk makan siang. Dia keteteran di kampus. Setelah estafet mengikuti beberapa mata kuliah, lanjut praktikum, dan kerja kelompok. Dia mengorbankan waktu makan untuk mengerjakan tugas-tugas yang dia tunda pengerjaannya sebab ada beberapa tugas yang dikumpulkan hari itu juga, akhirnya dia pun ‘tumbang’ dan dia dirawat di rumah sakit.
Pengaturaan waktu itu mudah, jika kita sudah terbiasa mengatur waktu yang padat, walaupun susah dan penuh perjuangan di awal ketika membentuk menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka akan otomatis sendiri yang kita kerjakan tanpa harus memaksakan diri untuk mengerjakannya.