Mahasiwa Farmasi Hanya Belajar Obat-obatan?

Apoteker.Net – Mendengar kata farmasi, memang orang-orang akan identik dengan obat-obatan. Namun, bagi mahasiswa farmasi saat menjalani perkuliahan tidak hanya belajar obat-obatan. Mahasiswa farmasi juga belajar tentang kimia, biologi, fisika, matematika, fisiologi, teknologi farmasi, manajeman kesehatan, ilmu komunikasi, dan berbagai ilmu lainnya baik secara teori maupun praktik.

Obat-obatan bagi mahasiswa farmasi tidak cukup hanya tahu dan hafal, tetapi juga mengerti terkait kandungan dan seluk-beluk obat tersebut. Mereka diminta mengerti dan memahami hingga ke bagian yang detail terkait obat.

Fokus kuliah farmasi memang di ilmu seputar obat-obatan seperti: farmakologi, farmakoterapi, farmakognosi, farmakokinetika, farmakodinamika, farmakoekonomi, farmakogenetik, farmakogenomik, farmakovigillance, dan farma-farmal lainnya. Jika ada awalan farma, itu bisa dipastikan adalah farmasi.

Farmasi berasal dari kata pharmacon yang artinya obat. Jadi disiplin ilmu farmasi memang lebih banyak tentang obat-obatan. Tetapi, ilmu lain juga tetap dipelajari sebagai penunjang saat berpraktik, sebab ilmu kesehatan itu saling berkaitan sehingga tidak hanya ilmu obat yang harus diketahui dan dipahami oleh mahasiswa farmasi.

Ketika awal-awal semester, mahasiswa farmasi akan disodorkan berbagai ilmu dasar yang umum dipelajari di SMA seperti: kimia dasar, biologi dasar, fisika dasar, matematika farmasi, agama, kewarganegaraan, pendidikan antikorupsi dan berbagai ilmu umum lainnya.

Semakin tinggi semester mahasiswa farmasi maka akan semakin mengerucut ilmu yang dipelajari semakin mendalam terkait ilmu kefarmasiannya, walaupun biasanya setiap semester tidak full hanya ilmu kefarmasian, ada satu atau dua selain ilmu farmasi yang dipelajari atau dipraktikkan.

Terkadang mahasiswa farmasi sudah terkejut lebih dahulu melihat kurikulum semester yang akan mereka hadapi. Padahal, kata kuncinya adalah asal mau giat belajar dan membagi waktu dengan benar. Semua mata kuliah yang diambil di semester itu akan mudah dipelajari dan dipahami. Sangat wajar jika masih ada mahasiswa yang belum paham, sebab belum terbiasa dan belum memiliki ilmu yang dipelajari tersebut sebelumnya.

Jangan khawatir mahasiswa farmasi tidak hanya belajar obat-obatan sehingga tetap mendapatkan ilmu-ilmu lainnya yang akan mendukung. Ada yang sampai berpikiran bahwa menjadi mahasiswa farmasi akan stres sebab mahasiswa farmasi menghafal ratusan bahkan ribuan nama obat. Padahal, realitasnya tidak hanya menghafal mereka juga akan mempelajari dan mempratikkan ilmu-ilmu farmasi tersebut diselingi dengan ilmu-ilmu lainnnya.

Sungguh, ilmu di dunia ini tersebar luas dan berlimpah jenisnya. Obat-obatan hanya salah satu dari ribuan ilmu tersebut yang dipelajari oleh mahasiswa farmasi. Masih banyak ilmu lain yang berhamburan yang tetap dipelajari oleh mahasiswa farmasi.

Ilmu itu tidak akan pernah habis jika kita terus mempelajari dan membagikannya. Justru dengan mempelajari dan membagikannya, ilmu akan terus bertambah dan berkembang.

“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan” (Imam Syafi’i)

apt. Aulia Rahim M.Farm. , seorang apoteker sekaligus Tim Media Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 2024-2025. Selain itu juga diamanahi sebagai staf bidang Teknologi Informasi Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Daerah Kalimantan Selatan periode 2022-2026. Menempuh pendidikan S1, profesi apoteker dan S2 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sempat diberikan kepercayaan dari dekanat untuk menjadi repoter Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Lihat semua tulisan 📑.

error: